Berwisata Sambil Belajar Tentang Bintang-Bintang di Obsevatorium Boscha

Observatorium Bosscha merupakan salah satu tempat peneropongan bintang tertua di Indonesia. Dikutip dari Wikipedia, Observatorium Bosscha (dahulu bernama Bosscha Sterrenwacht) dibangun oleh Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan Bintang Hindia Belanda. Observatorium Bosscha berlokasi di Lembang, Jawa Barat, sekitar 15 km di bagian utara Kota Bandung. Tempat ini berdiri di atas tanah seluas 6 hektare, dan berada pada ketinggian 1310 meter di atas permukaan laut.Tahun 2004, Observatorium Bosscha dinyatakan sebagai Benda Cagar Budaya oleh Pemerintah. Selanjutnya, tahun 2008, Pemerintah menetapkan Observatorium Bosscha sebagai salah satu Objek Vital nasional yang harus diamankan.

Observatorium ini memang dibangun pada masa kolonial Belanda sekitar tahun 1923-1928, namun tempat ini masih berfungsi normal sebagai observatorium. Para peneliti menggunakannya untuk mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan astronomi.

Hingga saat ini masih ada setidaknya 10 teleskop yang aktif digunakan namun teropong yang paling populer di observatorium Bosscha ini adalah sebuah teropong bintang raksasa yang bernama teleskop ganda Zeiss. Teleskop ini dirumahkan di dalam sebuah bangunan dengan atap kubah raksasa yang bisa dibuka tutup.

[caption id="attachment_2126" align="aligncenter" width="1600"] Teleskop dalam atap kubah raksasa yang bisa dibuka tutup di Observatorium Bosscha Lembang. (foto: pergidulu.com)[/caption]

Dalam kunjungan resmi ke observatorium Bosscha, semua pengunjung akan diajak masuk ke dalam bangunan kubah tersebut untuk melihat cara kerja Teleskop Zeiss. Terdapat lantai berat yang berada di tengah ruangan yang bisa dinaik-turunkan untuk menyesuaikan posisi teleskop. Saat kubah di atas terbuka,  Anda  bisa melihat langit biru langsung di atas kepala Anda.

Menurut pergidulu.com, selain teleskop Zeiss, kadang-kadang kalau kunjungannya di malam hari para pengunjung diperbolehkan untuk mencoba menggunakan teleskop Bamberg yang dirumahkan di sebuah bangunan di bawah tanah dengan atap melengkung yang bisa dibuka juga.

Pemandangan di kompleks Bosscha sendiri sebenarnya sangat menarik. Selain teleskop-teleskop yang ada di obsevatorium Bossca, lapangan rumput hijau terhampar di setiap area depan bangunan sehingga membuat pemandangan di kompleks Bosscha sangat cantik. Rumah-rumah kuno yang memang dibangun sejak jaman Belanda masih berdiri kokoh dan kini dijadikan bangunan kantor dan rumah tinggal kepala observatorium.

 

 

Comments

Popular posts from this blog

13 Restoran Bertema Unik, Lucu, dan Aneh di Jakarta yang Wajib Didatangi

The Captain Urban Lounge, Keunikan Restoran Berkonsep Pesawat

Harapan Tahun Baru di Pulau Harapan (Bagian Pertama)