Purwakarta Tak Lagi Sekadar Kota Transit

Sejak ada tol Cipularang yang menghubungkan kota Jakarta dan Bandung. Saya tidak pernah lagi ke Purwakarta. Dulu kalau mau ke Bandung saya selalu lewat kota ini. Terkadang hanya sekadar lewat atau mampir untuk makan di Rumah Makan Sate Maranggi yang sangat terkenal itu.

Beberapa hari lalu, saya mewakili Chris John Foundation (CJF), mengadakan audiensi dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Saya banyak membaca tentang kiprah beliau di dunia olahraga dan juga pariwisata. Dua bidang yang saat ini saya geluti. Oleh karena itu saya sangat semangat untuk ketemu beliau yang digadang-gadang menjadi salah satu calon kuat Gubernur Jawa Barat periode mendatang.

Dengan tagline Purwakarta Istimewa, Pak Dedi telah membangun banyak fasilitas olahraga dan juga fasilitas pariwisata. Yang terbaru dan menjadi perbincangan masyarakat tentu saja Air Mancur Sri Baduga, Gedung Olahraga Purwakarta, dan Museum Nusantara.

Dalam pertemuan dengan beliau, kami memaparkan tentang keinginan untuk membangun satu pusat pendidikan olahraga tinju dengan nama Chris John Boxing Academy dan juga Museum Tinju Indonesia. Sebagai perwakilan CJF yang membawa nama besar Chris John, seorang legenda tinju Indonesia yang mempunyai gelar Super Champion dengan rekor 52 kali bertanding tak terkalahkan dan 18 kali berhasil mempertahankan gelar juara dunia, maka kami mempunyai mimpi akan lahirnya juara dunia baru dari sekolah tinju yang akan kami dirikan. Bukan itu saja, kami juga menginginkan bahwa olahraga tinju dan museum tinju bisa menjadi pusat pendidikan dan pariwisata di dunia olahraga. Istilah kerennya sport tourism.

[caption id="attachment_1324" align="aligncenter" width="672"] Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyambut kami dari Chris John Foundation dengan keramahannya. Terimakasih, Pak Bupati. (Foto: pribadi)[/caption]

Ternyata sambutan beliau sangat baik. Beliau setuju untuk membangun museum dan sekolah tinju seperti yang kami paparkan. Bahkan sudah berencana membuat museum olahraga di GOR yang sudah dibangun dan sudah juga membuat sekolah sepak bola. Sebagai perbandingan kami disarankan untuk mengunjungi museum yang ada di Purwakarta dan juga gedung olahraga yang sudah dibangun.

Dengan ditemani oleh pegawai dari Pemda Purwakarta, kami mengunjung Museum Nusantara yang baru dua hari lalu diresmikan. Di halaman museum ini terdapat logo semua propinsi yang ada di Indonesia. Sedangkan di dalam kita bisa tahu sejarah berdirinya Indonesia mulai dari zaman sebelum masehi, zaman kerajaan Hindu dan Budha, masuknya Islam di Nusantara dengan berdirinya kesultanan-kesultanan Islam sampai periode kemerdekaan Indonesia.

Kemudian kami melanjutkan mengunjungi Museum Purwakarta. Yang jaraknya tidak sampai 100 meter dari Museum Nusantara. Di museum ini kita dapat melihat dan mempelajari sejarah berdirinya Kabupaten Purwakarta. Terdapat foto para Bupati Purwakarta dari awal berdiri sampai saat ini. Juga ada hologram dan diorama tentang kota Purwakarta.

Kedua museum ini sangat menarik untuk dikunjungi. Terutama bagi pelajar yang ada di Indonesia. Untuk kota sekelas Purwakarta, museum ini tampak sangat modern dan sudah dilengkapi dengan sejumlah teknologi yang telah diterapkan di museum-museum luar negeri.

[caption id="attachment_1325" align="aligncenter" width="666"] Museum Nusantara adalah bukti kepedulian Bupati Purwakarta atas kesadaran sejarah generasi muda. Museum yang wajib dikunjungi saat Anda ke Purwakarta. (Foto: pribadi)[/caption]

Kebetulan baru minggu lalu saya mengunjungi British Museum dan Natural History Museum di London. Dua museum tersebut menggambarkan sejarah peradaban dunia termasuk juga Indonesia, walaupun hanya sedikit sekali dibandingkan dengan negara lain.
Sedangkan dua museum di Purwakarta menggambarkan sejarah peradaban Indonesia dan Kabupaten Purwakarta.

Kemudian kami sempat berkeliling melihat pembangunan kota Purwakarta. Kota yang dulu cuma tempat transit ini, sekarang telah berbenah menjadi kota pariwisata baru. Trotoar dibangun dengan rapi. Lampu-lampu gantung menghiasi jalan-jalan yang menambah cantik kota. Tak lupa kami melihat ikon baru kota Purwakarta yaitu Air Mancur Sri Baduga yang diklaim terbesar di Asia Tenggara, tampak berpagar tinggi dan membuat kota ini menjadi berbeda. Sayang karena sudah sore, pagar sudah terkunci. Jadi kami tidak sempat menikmati keindahannya.

Setelah itu kami meninjau Gedung Olahraga Purwakarta yang tampak baru dan megah. Ada GOR khusus beladiri, GOR tennis, dan GOR futsal. Tiga gedung yang menjadi satu. Sedangkan GOR bulutangkis dan basket berdiri di seberangnya. Semua gedung olahraga ini mempunyai fasilitas yang lengkap dan baru.

Saya sempat berbincang dengan Pak Iwan yang menjabat Kabid Olahraga Purwakarta. Ia bercerita tentang suksesnya sekolah sepak bola yang baru dirintis di Purwakarta. Tidak perlu waktu lama, 11 dari 28 orang siswanya telah dipilih oleh tim seleksi nasional untuk masuk di team nasional usia 16 tahun. Hebat bukan. Dan Tidak lama lagi Purwakarta akan membentuk dan mempunyai team sepakbola yang berlaga di divisi nasional.

[caption id="attachment_1326" align="aligncenter" width="655"] Kami berada di depan salah satu gedung olahraga yang baru dibangun di Purwakarta. Semoga bisa melahirkan juara dunia baru. (Foto: pribadi)[/caption]

Pembinaan olahraga memang harus sejak dini, terukur, berkelanjutan, dan dengan target yang jelas. Jika saja semua kabupaten di Indonesia mempunya visi yang sama dengan Kabupaten Purwakarta tentu akan banyak lahir juara dunia baru dari berbagai cabang olahraga yang saat ini sangat dibutuhkan Indonesia. Tentu saja pembangunan harus sejalan dengan potensi daerah, bakat, dan keahlian dari anak-anak di daerah tersebut. Juga kemampuan daerahnya. Pembangunan manusia dan pembangunan fasilitas pendidikan harus berjalan beriringan.

Hal ini sejalan dengan visi dan misi CJF, yaitu mencari anak-anak Indonesia yang berbakat untuk dididik dan dibina menjadi juara-juara dunia baru yang membanggakan Indonesia. Juga menjadikan olahraga khususnya tinju menjadi industri kreatif yang tidak hanya memberi prestasi yang membanggakan tapi juga bisa menjadi pilihan profesi yang menjamin masa depan.

Semoga saja kerjasama antara Chris John Foundation dan Pemerintah Kabupaten Purwakarta dapat segera terwujud. Sehingga akan ada destinasi sport tourism baru di Indonesia.

Zahrudin Haris

Comments

  1. Wow sukses selalu untuk Chris John Foundation. Semoga Indonesia segera dapat melahirkan juara tinju dunia seperti bung Chris John! 👍👍

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mencicipi Sajian Khas Kue Pia Nias

Rasakan Sensasi Masakan Pa’piong Toraja

Keindahan Masjid Cheng Hoo Surabaya