Mahalnya Transportasi di London
London memang terkenal kota yang sangat mahal. Baik untuk turis maupun untuk tinggal. Buktinya, kota ini selalu masuk 10 besar kota termahal di dunia dalam berbagai survey yang dilakukan oleh berbagai lembaga survey terpercaya.
Di London semua mahal. Harga apapun dibanderol di atas rata-rata harga kota-kota di Asia. Mungkin setaraf dengan Tokyo yang juga selalu masuk sebagai kota termahal di dunia.
Namun kali ini saya akan membahas harga rata-rata transportasi di London setelah beberapa hari di sini dan mencoba berbagai moda transportasi. Tarif taksi tentu yang paling mahal.
[caption id="attachment_1289" align="aligncenter" width="640"] Jika tak kepepet, hindari menggunakan taksi di London. Alasan ekonomis mesti dipertimbangkan. (Foto: Travel Today)[/caption]
Saya mencoba naik taksi dari Harrods menuju Oxford Street yang jaraknya tidak sampai 3 kilometer. Kira-kira dari Plaza Indonesia ke Mal Ambassador. Baru buka pintu sudah kena 2,40 pounds. Kemudian argo bergerak cepat sekali setiap 1 menit bertambah 40 sen. Tidak peduli dalam kondisi macet atau lampu merah, argo taksi tetap bergerak stabil. Hingga akhirnya begitu turun di Oxford Street saya harus membayar 11 pounds. Kalau dirupiahkan dengan kurs Rp. 17.000,- per pounds, maka setara dengan Rp. 187.000,-. Hmmm... Saya yakin akan ada banyak demonstrasi antitaksi jika tarif semahal itu diterapkan di Jakarta. Hehehe...
Kemudian saya coba saingan taksi yaitu Uber. Taksi online yang telah empat tahun beroperasi di sini. Dengan jarak yang hampir sama dari Westferry ke Stepney Green dibanderol 6 pounds. Setara dengan Rp. 100.000,-. Hemat hampir separuhnya.
Setelah itu saya mencoba transportasi underground alias kereta bawah tanah. Sama seperti di Jakarta sekali ngetap, kita bisa berpindah-pindah kereta tanpa keluar stasiun, sesuai dengan tujuan kita. Namun tarifnya sepuluh kali lipat lebih mahal dari Jakarta. Jauh dekat dikenai 2,40 pound. Lebih dari empat puluh ribu rupiah. Bandingkan dengan Jakarta yang hanya Rp. 4000,-. Dari Kalibata bisa sampai Bogor. Jangan coba-coba tidak ngetap pas keluar, karena begitu kita masuk lagi, kita akan kena potongan 3 £. Lebih mahal dari tarifnya.
Di sini sering diadakan random check, baik pada saat keluar maupun di dalam kereta. Mereka memegang alat yang bisa ngecek kartu kita. Apakah ada saldo atau kosong. Jika ketauan saldo kita kosong atau kita tidak mempunyai tiket kereta, maka akan kena denda di tempat sebesar 40 pounds. Lebih dari Rp. 600.000,-.
[caption id="attachment_1290" align="aligncenter" width="640"] Bus adalah alat transportasi publik termurah di London. (Foto: Travel Today)[/caption]
Yang paling murah tentu saja tiket bus. Satu kali tap jarak jauh dekat kena 1,50 pounds. Namun naik bus sangat lama karena hampir setiap seratus meter berhenti menaikturunkan penumpang. Belum lagi kalau macet, jadi makin lama sampai di tujuan.
Untuk wisatawan dianjurkan untuk beli tiket hop on hop off yang dikelola oleh berbagai operator wisata. Dengan tarif 30 pounds kita dapat berkeliling kota London selama 48 jam. Bus ini hanya berhenti di dekat objek-objek wisata. Kita diberi peta petunjuk dan earphone yang terdapat di setiap kursi. Jadi kita benar-benar diarahkan. Setiap perhentian kita bisa turun mengunjungi destinasi wisata yang kita pilih. Kalau sudah selesai bisa balik lagi ke bus dan menuju destinasi wisata berikutnya. Dengan harga tersebut di atas kadang mereka berikan bonus free cruise tour di Sungai Thames.
Jadi, silahkan dipilih dengan bijak.
Di London semua mahal. Harga apapun dibanderol di atas rata-rata harga kota-kota di Asia. Mungkin setaraf dengan Tokyo yang juga selalu masuk sebagai kota termahal di dunia.
Namun kali ini saya akan membahas harga rata-rata transportasi di London setelah beberapa hari di sini dan mencoba berbagai moda transportasi. Tarif taksi tentu yang paling mahal.
[caption id="attachment_1289" align="aligncenter" width="640"] Jika tak kepepet, hindari menggunakan taksi di London. Alasan ekonomis mesti dipertimbangkan. (Foto: Travel Today)[/caption]
Saya mencoba naik taksi dari Harrods menuju Oxford Street yang jaraknya tidak sampai 3 kilometer. Kira-kira dari Plaza Indonesia ke Mal Ambassador. Baru buka pintu sudah kena 2,40 pounds. Kemudian argo bergerak cepat sekali setiap 1 menit bertambah 40 sen. Tidak peduli dalam kondisi macet atau lampu merah, argo taksi tetap bergerak stabil. Hingga akhirnya begitu turun di Oxford Street saya harus membayar 11 pounds. Kalau dirupiahkan dengan kurs Rp. 17.000,- per pounds, maka setara dengan Rp. 187.000,-. Hmmm... Saya yakin akan ada banyak demonstrasi antitaksi jika tarif semahal itu diterapkan di Jakarta. Hehehe...
Kemudian saya coba saingan taksi yaitu Uber. Taksi online yang telah empat tahun beroperasi di sini. Dengan jarak yang hampir sama dari Westferry ke Stepney Green dibanderol 6 pounds. Setara dengan Rp. 100.000,-. Hemat hampir separuhnya.
Setelah itu saya mencoba transportasi underground alias kereta bawah tanah. Sama seperti di Jakarta sekali ngetap, kita bisa berpindah-pindah kereta tanpa keluar stasiun, sesuai dengan tujuan kita. Namun tarifnya sepuluh kali lipat lebih mahal dari Jakarta. Jauh dekat dikenai 2,40 pound. Lebih dari empat puluh ribu rupiah. Bandingkan dengan Jakarta yang hanya Rp. 4000,-. Dari Kalibata bisa sampai Bogor. Jangan coba-coba tidak ngetap pas keluar, karena begitu kita masuk lagi, kita akan kena potongan 3 £. Lebih mahal dari tarifnya.
Di sini sering diadakan random check, baik pada saat keluar maupun di dalam kereta. Mereka memegang alat yang bisa ngecek kartu kita. Apakah ada saldo atau kosong. Jika ketauan saldo kita kosong atau kita tidak mempunyai tiket kereta, maka akan kena denda di tempat sebesar 40 pounds. Lebih dari Rp. 600.000,-.
[caption id="attachment_1290" align="aligncenter" width="640"] Bus adalah alat transportasi publik termurah di London. (Foto: Travel Today)[/caption]
Yang paling murah tentu saja tiket bus. Satu kali tap jarak jauh dekat kena 1,50 pounds. Namun naik bus sangat lama karena hampir setiap seratus meter berhenti menaikturunkan penumpang. Belum lagi kalau macet, jadi makin lama sampai di tujuan.
Untuk wisatawan dianjurkan untuk beli tiket hop on hop off yang dikelola oleh berbagai operator wisata. Dengan tarif 30 pounds kita dapat berkeliling kota London selama 48 jam. Bus ini hanya berhenti di dekat objek-objek wisata. Kita diberi peta petunjuk dan earphone yang terdapat di setiap kursi. Jadi kita benar-benar diarahkan. Setiap perhentian kita bisa turun mengunjungi destinasi wisata yang kita pilih. Kalau sudah selesai bisa balik lagi ke bus dan menuju destinasi wisata berikutnya. Dengan harga tersebut di atas kadang mereka berikan bonus free cruise tour di Sungai Thames.
Jadi, silahkan dipilih dengan bijak.
Zahrudin Haris
Plan mau ke London boleh bagi2 "ittin" sekitar London atau UK .. Hotel2 murah dan transportasi nya.
ReplyDeletePlan sih pengen banget ikutan Tour Beatles... kl ada rekomendasi utk perjalanan kesana..
wah kalau diindonesia mungkin jalanan udh didemo dengan harga segitu ya yaa tapi memang dengan cara begitu orang akan berfikir dua kali jika tidak menggunakan kendaraan umum yang sudah disediakan pemerintah dan menekan kemacetan karena banyaknya kendaraan di jalan besar kalau ingin keluar negeri setidaknya Les Bahasa Inggris Pemula dulu ya agar bisa berkomunikasi dengan baik dengan bule bule.
ReplyDelete