London Kota Teater

London adalah kota teater. Itu menurut pendapat saya setelah mengitari kota ini selama lima hari. Buktinya, kalau kita pergi ke pusat kota London tepatnya di daerah Piccadilly Circus dan Westminster, ada banyak gedung teater. Mungkin atau bahkan lebih banyak daripada gedung bioskop yang bertebaran di semua mal di Jakarta.

Oleh karena itulah saya merasa penasaran dan tertarik untuk mencoba nonton pertunjukan teater di kota yang sangat cantik namun super sibuk ini. Saya menyediakan waktu satu hari khusus untuk nonton pertunjukan.

Saya mulai petualangan menjelajahi teater di kota London dengan menuju Westminster. Daerah pusat kota yang sangat terkenal di kalangan wisatawan. Karena di sini terletak sejumlah ikon kota London yang sangat terkenal, yaitu Big Ben, bianglala yang sangat besar dan terkenal dengan nama London Eye, Gedung Parlemen yang sangat indah, Gedung Westminter Abbey, dan Kantor Perdana Menteri di Downing Street.

Keluar dari stasiun Westminster, saya berjalan kaki menyusuri Downing Street menuju Strand. Tidak jauh dari stasiun kereta Strand terdapat beberapa gedung teater. Tiga yang sangat terkenal yaitu Mama Mia, The Lion King, dan Theatre 42 yang menyuguhkan pagelaran musik dan tari yang sangat terkenal, yaitu Broadway.

Saya suka ketiganya. Namun karena jarak waktunya hampir sama dan pertunjukan pertama dimulai pukul lima sore, maka saya memilih untuk menonton Mama Mia. Waktu masih menunjukan pukul tiga sore tetapi tiket di sejumlah kelas sudah sold out. Harga tiket dibanderol dari yang paling murah 10 pounds dan termahal 70 pounds. Yang tersisa hanya di tingkat ketiga di harga 25 pounds dan tingkat ke 4 di harga 15 pounds. Saya memilih tingkat ketiga yang kalau dirupiahkan harganya Rp. 425.000,-. Itupun sudah full. Tampaknya buat orang di sini atau wisatawan yang memang berniat menonton harga tidaklah masalah.

Begitu masuk gedung, terdiri dari 5 tingkat. Persis seperti gedung teater baru yang ada di Taman Ismail Marzuki. Saya pernah menyaksikan pertunjukan Laskar Pelangi dan Jember Carnaval di sana.

[caption id="attachment_1271" align="aligncenter" width="684"] Saya dan seorang teman telah bersiap menyaksikan pertunjukan teater Mama Mia. (Foto: Travel Today)[/caption]

Pertunjukan dimulai tepat pukul lima sore. Panggung di-setting layaknya rumah yang disewakan buat hotel yang dapat berganti-ganti menjadi kamar, kafe, dan ruang istirahat. Tampak sangat simpel. Namun begitu pertunjukan dimulai setting yang simpel tersebut menjadi luar biasa. Karena diisi dengan cerita yang sangat menarik, penampilan pemain yang total dan prima. Serta tentu saja lagu-lagu yang ditampilkan juga sangat populer di telinga. Seperti Money Money Money, Honey, Mama Mia, Dancing Queen dan sejumlah lagu populer lainnya. Mata benar-benar terhibur melihat drama musikal yang ditampilkan dengan apik oleh semua pemain yang berwajah cantik dan ganteng baik yang tua maupun yang muda. Telinga dimanjakan oleh merdunya suara mereka. Dari awal sampai akhir pertunjukan kita terhanyut sambil ikut bernyanyi.

Kalau anda pernah nonton Film Mama Mia yang dibintangi oleh Merryl Streep dan Pierce Brosnan yang menjadi box office di tahun 2008 lalu, maka ceritanya sama persis. Namun tentu saja dalam format ini kita dapat melihat secara langsung pertunjukannya.

Tanpa terasa pertunjukan selama dua jam plus lima belas menit untuk rehat tesebut cepat berlalu. Rasanya tidak menyesal merogoh kocek hampir lima ratus ribu rupiah untuk nonton pertunjukan ini.

Kemudian saya berjalan lagi ke arah Trafalgar Square dan Piccadilly Circus. Tempat ini makin malam makin ramai. Piccadily Circus memang merupakan pusat hiburan malam di kota London. Di sini banyak terdapat bar, cafe, night club, diskotik dan tentu saja teater.

[caption id="attachment_1293" align="aligncenter" width="800"] London menyediakan banyak pertunjukan teater. Silakan memilih. (Foto: Travel Today)[/caption]

Saya melihat lebih banyak gedung teater disini dan salah satu yang paling menarik tentu saja Harry Potter yang antriannya sangat panjang. Alladin yang sebelas dua belas dengan Harry Potter. Matilda dan Les Miserables yang filmnya juga menjadi box office.

Lalu mata saya tertuju pada satu gedung yang antreannya mengular yaitu Lyric Theatre yang menampilkan Thriller The King Of Pop Michael Jackson. Saya langsung masuk untuk bertanya-tanya dulu. Harga tiket ternyata dibanderol lebih mahal. Paling murah 40 pounds dan paling mahal 100 pounds. Saya memilih yang paling tengah yaitu 72 pounds dan kemudian mulai ikut mengantre.

Pertunjukan dimulai pukul sembilan malam. Menonton Thriller seperti menyaksikan mendiang Michael Jackson hidup kembali. Tata panggung yang spektakuler dan penampilan pemain yang sangat memukau benar-benar melepas kerinduan akan sosok Michael Jackson yang sampai saat ini belum tergantikan.

Penasaran, kan? Sisihkanlah waktu dan isi dompet untuk memulai theatre tour di London yang sangat mengasyikkan.

Zahrudin Haris

Comments

Popular posts from this blog

Mencicipi Sajian Khas Kue Pia Nias

Rasakan Sensasi Masakan Pa’piong Toraja

Keindahan Masjid Cheng Hoo Surabaya