Tahun baru di Pulau Harapan merupakan pengalaman yang tak terlupakan bagi saya. Pengalaman yang menggelikan, menyenangkan, maupun menyedihkan saya rasakan saat itu. Awal kisahnya dimulai dari sebuah rumah kontrakan. Ketika itu saya masih bertempat tinggal di Tebet bersama teman-teman saya. Mereka adalah Stewart sang presenter bola, Christoper sang peracik minuman, Stevie yang setengah mafia yang dibalut tato di sekujur tubuhnya, Andy sang montir, Adrian sang fotografer, Wendy sang juragan kuliner, dan saya sang desainer grafis. [caption id="attachment_1100" align="aligncenter" width="640"] dari kiri: christoper, andy, adrian, demy, okta, stewart, stevie, andhika[/caption] Menjelang akhir tahun kami masih tidak ada rencana untuk merayakan tahun baru di mana dan bagaimana. Bahkan, kami tidak berpikir bakal merayakan tahun baru. Suatu malam seperti malam biasanya kami duduk bersama di ruang tamu dan bermain kartu capsa hingga larut malam. Di tengah permainan...
Comments
Post a Comment