Posts

Showing posts from May, 2017

Romantisme Kota Luzern

Image
Selama ini, orang selalu menilai Paris dan Venezia sebagai kota romantis buat pasangan yang sedang berlibur. Kedua kota itu sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sehingga di setiap tempat kita akan melihat banyak pasangan yang menghabiskan waktu berlibur bersama. Bagaimana dengan Luzern? Setelah mengunjungi Paris dan Venesia, saya juga mengunjungi Luzern yang ada di Swiss. Ini kali kedua saya mengunjungi kota ini. Pertama kali tahun 2015 dan hanya satu hari. Saat ini saya menyediakan waktu dua hari. Luzern selama ini dikenal sebagai destinasi wisata persinggahan traveler yang ingin ke Mount Titlis. Sehingga wisatawan yang datang ke kota ini kebanyakan hanya menginap semalam kemudian langsung pergi lagi ke destinasi wisata lainnya. Namun dengan waktu yang lebih banyak, saya menjelajahi kota ini baik berjalan kaki dan naik tram. Kebetulan hotel tempat saya menginap berada di pinggir danau tak jauh dari pusat kota. [caption id="attachment_1491" align="aligncenter" wi

Lost in Venice, Happy in Venezia

Image
Venice atau lebih dikenal dengan kata Venezia merupakan magnet luar biasa bagi turis mancanegara yang mengunjungi Italia. Kota ini bersaing dengan Roma, Milan dan juga Pisa yang terkenal dengan menara miringnya. Dalam perjalanan ke Eropa kali ini, Venezia langsung saya masukkan di daftar tujuan utama. Sudah lama sekali saya ingin mengunjungi kota ini. Dan dalam kesempatan liburan ke Venezia kali ini, saya ingin memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk mengeksplorasi kota eksotis ini. Kota yang sangat terkenal sebagai kota wisata yang berada di atas air dengan kanal-kanal indahnya. Saya menginap di daerah Mestre Centro, di luar kota Venezia. Karena datang saat liburan Paskah yang di Eropa dirayakan sampai 3 hari. Jadi hotel di Venezia semua penuh dan kalaupun ada harganya melambung tinggi. Apa daya, harapan saya untuk menginap di hotel-hotel di pinggir kanal-kanal di kota Venezia tidak tercapai. Namun ternyata dari Mestre Centro yang merupakan pusat perdagangan dan perkantoran penunj

Datanglah ke Donggala, Kota Wisata di Sulawesi Tengah

Bupati Donggala Kasman Lassa optimistis pencanangan Donggala Kota Wisata dalam beberapa bulan ke depan akan memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. "Pengembangan sektor jasa dengan menggenjot pariwisata akan memberikan dampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat," kata Bupati Donggala Kasman Lassa yang dihubungi di Donggala, Senin, 14 Mei 2017 lalu. Ia juga meyakini bahwa pencanangan Donggala sebagai kota wisata yang direncanakan Agustus 2017 nanti akan terlaksana dengan baik. Pemerintah Kabupaten telah merencanakan dan menyiapkan anggaran untuk pelaksanaan pencanangan itu. "Pencanangan akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2017 di Anjungan Gonenggati I Sema pa Maipia Pa," sebut dia. Bupati Kasman Lassa menyebut bahwa pencanangan Donggala sebagai kota wisata akan dihadiri oleh beberapa pejabat negara antara lain Menteri Pariwisata, Menko Kemaritiman, Menteri Pertanian, Menteri Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Infrastruktur di Pulau Sebuku akan Dikembangkan, Lho...

Bupati Kotabaru, Kalimantan Selatan, Sayed Jafar berkomitmen meningkatkan sektor kepariwisataan di Pulau Sebuku, sekitar 10 km sebelah utara Pulau Laut, ibu kota Kabupaten Kotabaru. Bupati Sayed usai meninjau jalan sepanjang empat kilometer yang merupakan hibah perusahaan tambang bijih besi PT Sebuku Iron Lateritic Ores (PT Silo), Selasa, 16 Mei 2017 lalu, mengatakan ada beberapa potensi wisata yang akan dikembangkan di Pulau Sebuku. "Di antaranya, Pulau Haur dan Pulau Manti, karena kami melihat kehidupan wisata jauh lebih baik ke depannya untuk bisa dikembangkan," katanya kepada Antara. Menurutnya, sektor agrobisnis dan wisata akan menjadi perhatian ke depan namun sebelum itu tentu menjadi perhatian besar agar bisa mempersiapkan sarana pendukungnya seperti infrastruktur jalan. Pada kesempatan itu, Bupati berharap kepada pelaku usaha bisa membantu percepatan pembangunan di daerah. "Kalau hanya berharap APBD Kabupaten Kotabaru saja, maka tidak akan cukup untuk membenahi i

Menguntit Copet di Museum-Museum Paris

Berhati-hatilah pada copet di Eropa! Ya, mau dibilang apa? Sudah menjadi rahasia umum kalau di beberapa kota besar di Eropa banyak sekali copetnya. Terutama di kota-kota yang menjadi destinasi utama tujuan para traveller. Seperti Paris, Roma, Milan, Barcelona, Madrid, dan beberapa kota lainnya. Maka, semua tour guide yang membawa grup wisatawan dari Indonesia ke kota-kota tersebut, selalu mengingatkan agar selalu berhati-hati membawa barang berharga. Menjaga tas dan dompet agar selalu berada di dekapan dan kantong depan. Itupun saya ingatkan ke teman-teman perjalanan saya kali ini begitu kami tiba di Paris. Namun nasib naas menimpa 1 orang dari 8 orang yang berangkat bersama saya kali ini. Dan kejadian copet tersebut bukan di jalan raya, di toko-toko pusat perbelanjaan ataupun di tempat-tempat keramaian lainnya. Namun copet beraksi di dalam museum yang masuknya harus bayar. Berarti mereka pun berani mengeluarkan uang sebagai modal kerja. Copet beraksi di museum Awal kejadian ketika r

Yuk, Kita Tunggu Agenda Wisata di Sumatera Barat

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tengah membenahi perencancan pariwisata mereka. Saat ini Pemprov melakukan pendataan kegiatan seni, budaya, dan olahraga yang berpotensi untuk dimasukkan dalam agenda wisata daerah agar lebih mudah untuk dipromosikan. "Kita koordinasikan dengan kabupaten dan kota untuk pendataan ini agar lebih terukur," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumbar, Oni Yulfian di Padang, Jumat (12/5/2017) lalu seperti dikstip dari Antara. Kegiatan yang menunjang wisata daerah itu, nantinya akan dibantu promosinya agar bisa berkembang dan memberikan efek positif bagi masyarakat tempat kegiatan itu berlangsung. Hanya saja sebagian kegiatan wisata di kabupaten dan kota tersebut, berkaitan dengan momen tertentu, seperti ulang tahun daerah. Padahal, ulang tahun daerah itu memiliki hari jadi yang bersamaan, terutama daerah pemekaran. Hal itu dikhawatirkan membuat kegiatan wisata potensial rentan dempet antar daerah. "Kita harus benar-benar memperha

Pantai Panjang Bengkulu Sebuah Destinasi Baru

Image
Adakah yang mengenal Pantai Panjang? Jika ada, bisa jadi jumlahnya belum banyak. Atau sangat mungkin hanyalah para wisatawan domestik. Bengkulu, kota di pesisir barat Pulau Sumatera yang berbatasan dengan Lampung, Sumatera Selatan dan Sumatera Barat ini, belum terlalu akrab di telinga para wisatawan. Baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Padahal jika terbang dari Jakarta hanya memakan waktu 50 menit saja. Jauh lebih dekat dari Bali atau Surabaya. Jaraknya hampir sama dengan Batam dan Belitung yang sekarang mulai banyak di kunjungi wisatawan domestik. Sebenarnya ada banyak destinasi wisata yang menarik di Bengkulu. Baik wisata budaya, seperti Festival Tabot yang diadakan setiap tahun dan dihadiri ribuan masyarakat. Wisata sejarah dengan hadirnya Benteng Marlborough, rumah pengasingan Bung Karno, Rumah Ibu Fatmawati dan juga Museum Bengkulu. Kekayaan wisata alam di Bengkulu [caption id="attachment_1448" align="aligncenter" width="640"] Jika dikelola d

Yogyakarta Targetkan 21 Juta Wisatawan di 2017

Yogyakarta sudah tersohor sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia. Wisata budaya dan alamnya telah dekenaal. Tetapi nampaknya, Yogyakarta masih ingin mengundang wisatawan lebih banyak. Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menargetkan pergerakan wisatawan ke destinasi-destinasi di wilayah DIY atau lima kabupaten/kota akan mencapai 21 juta selama 2017 ini. “Target pergerakan wisatawan kita memang 21 juta orang untuk tahun ini,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata DIY Aris Riyanta di Kabupaten Bantul, DIY, Kamis, 11 Mei 2017 seperti dikutip dari infonawacita.com. Dijelaskan Aris, yang dimaksud pergerakan wisatawan adalah mereka yang berkunjung ke beberapa destinasi wisata misalnya Pantai Parangtritis Bantul, Candi Prambanan Sleman dan objek wisata lain. Ditambahkannya, dari empat kabupaten dan satu kota di DIY yang paling dominan dikunjungi wisatawan adalah destinasi wisata yang ada di Kabupaten Gunung Kidul, karena punya objek wisata beragam. “Selain aksesibilitas mudah,

Banyuwangi Punya Satu Acara Wisata Lagi: Festival Bambu

Banyuwangi tak berhenti menggelar acara-acara budaya dan wisata. Kali ini, bersiaplah Anda untuk menyaksikan Festival Bambu, 11-13 Mei 2017. Seperti dilansir dari Antara, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur menggelar Festival Bambu. Tujuan festival ini tentu saja untuk mengangkat potensi desa yang telah menghasilkan berbagai karya dari bahan dasar bambu. Nama desa itu Desa Gintangan. "Festival ini akan menampilkan beragam jenis ornamen dan atraksi berbasis bambu yang bakal digelar di Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada awak media di Banyuwangi, Rabu, 10 Mei 2017. Desa Gintangan merupakan sentra kerajinan bambu di Banyuwangi. Desa tersebut berada 20 kilometer arah selatan pusat Kota Banyuwangi. Sehingga, upaya pemerintah setempat untuk mengangkat potensi daerah tentu saja perlu diapresiasi. Di tangan warga desa, bambu produksi Banyuwangi ini dikreasikan menjadi beragam karya yang menarik. Bukan hanya menjadi keraj

Benteng Marlborough Saksi Bisu Penjajahan Empat Negara

Image
Untuk mengetahui sejarah panjang kolonialisme yang pernah terjadi di Indonesia datanglah ke Bengkulu. Di kota ini terdapat bentuk peninggalan penjajahan yang sangat besar berupa benteng yang diberi nama Benteng Marlborough atau Fort Malborough. Menilik sejarahnya, benteng ini dibangun selama 5 tahun oleh Inggris. Pembangunan dimulai dari tahun 1714 dan selesai tahun 1719. Benteng Marlborough dibangun karena Benteng York yang sebelumnya telah dibangun di tepi muara Sungai Serut yang dikelilingi rawa-rawa, menyebabkan banyak warga Inggris meninggal. Mereka terjangkit malaria, disentri dan TBC. Inggris kemudian mengadakan pendekatan kepada raja-raja Bengkulu. Hasilnya Inggris mendapatkan lokasi yang lebih luas dan lebih strategis di bukit kecil tepi Pantai Tapak Paderi. Pembangunannya dikerjakan oleh arsitek dan para pekerja yang didatangkan dari India. Pemberian nama Fort Marlborough adalah sebagai kenangan kepada seorang komandan militer asal Inggris yang bernama John Churchill, yang te

Salju Abadi Mount Titlis yang Wajib Anda Kunjungi

Mount Titlis adalah salah satu destinasi yang wajib dikunjungi jika liburan ke Swiss. Gunung yang tingginya lebih dari 3000 meter ini puncaknya selalu diselimuti salju sepanjang tahun. Membuat traveller yang datang dari negara beriklim tropis, sangat menyukai tempat ini. Untuk mencapai Mount Titlis tidaklah sulit. Jika kita menginap dj Zurich maka kita bisa naik bus menuju Luzern dengan jarak tempuh lebih kurang dua jam.  Kemudian berjalan kaki ke stasiun Central Luzern yang jaraknya lebih kurang 100 meter. Setelah itu bisa pesan tiket kereta api jurusan Engelberg pergi-pulang seharga 25 Euro. Sampai di Stasiun Engelberg jalan kaki sekitar 10 menit menuju stasiun kereta gantung yang menuju puncak Mount Titlis. Kebanyakan wisatawan yang menuju Mount Titlis lebih memilih menginap di kota Luzern. Karena kota ini juga menyuguhkan pemandangan yang sangat indah (baca tulisan Romantisme Kota Luzern ). Atau jika ingin lebih dekat ambil hotel di Engelberg. Kota kecil yang dikelilingi gunung da

Please... Jangan Rusak Terumbu Karang di Pulau Tikus

Berwisata boleh, tapi perhatikan juga kelestarian lingkungan di sana. Sudah banyak kejadian rusaknya lingkungan di daerah wisata yang justru diakibatkan oleh ulah wisatawan itu sendiri. Seperti dilansir dari Antara, Koordinator Forum Pemuda Peduli Bengkulu (FPBB), Feri Vandalis mengatakan wisatawan yang bermain wahana air di sekitar perairan Pulau Tikus berpotensi merusak terumbu buatan yang ditanam untuk memulihkan ekosistem terumbu karang di pulau itu. "Kami mendapat informasi dan bukti foto wisatawan lokal yang berfoto dengan terumbu buatan yang kebetulan bentuknya berupa patung penyu," kata Feri di Bengkulu, Senin, 8 Mei 2017. Ia mengatakan anggota FPBB meletakkan terumbu buatan berupa patung penyu dan bunga rafflesia di sekitar Pulau Tikus saat peringatan Hari Bumi awal April lalu. Terumbu buatan sebagai upaya konservasi Pembuatan terumbu buatan atau "artificial reef" di sekitar perairan Pulau Tikus untuk memulihkan habitat terumbu karang yang terganggu akibat

5 Tips Agar Liburan Lebih Seru dan Menyenangkan

Image
Pergi berlibur, tentunya harus membuat hati senang. Indonesia punya banyak tempat lucu. Tapi cara liburannya juga butuh kiat khusus agar menyenangkan. Jika liburan dengan perasaan tidak enak atau gundah akan merusak mood. Padahal kita liburan karena ingin menghilangkan stress dan kepenatan. Untuk itu, kita harus tahu cara liburan supaya seru dan penuh kegembiraan. Dari mulai teman traveling, tempat tujuan, dan segala kebutuhan traveling lainnya dapat menjadi faktor liburan yang menyenangkan. Kali ini, kami akan memberikan beberapa tips untuk liburan yang asyik: 1. Ajak teman yang humoris Tentunya, traveler butuh hiburan yang dapat mengisi di sela-sela kekosongan saat traveling. Contohnya, jika pesawat terkena delay atau bahkan hal-hal yang dapat merusak suasana hati. Mengajak teman yang humoris bisa menjadi solusinya. Mereka bisa menghibur traveler yang sedang bosan atau bahkan emosi sekalipun. Apalagi jika di tempat yang susah dengan jangkauan teknologi, yang paling manjur pasti berca

Gold Coast: Surfer Paradise, Movie World, dan Gemerlap Wisata Malamnya

Image
Saya telah puas menikmati keindahan alam Surfer Paradise. Juga puas memacu adrenalin dengan naik berbagai permainan di Movie World. Maka, saatnya melepas lelah dan menikmati wisata malam di Gold Coast. Pusat hiburan malam di Gold Coast terletak di pusat keramaian pantai Surfer Paradise. Tempat ini jika siang hari dipenuhi berbagai macam toko souvenir, butik, restaurant dan café. Lalu, menjelang malam setelah semua toko tersebut tutup, berbagai macam cafe, bar, night club dan diskotik mulai buka. Surfer Paradise Square tampak bergelimang cahaya. Dalam satu lokasi yang tidak lebih luas dari kawasan Kuta, Bali terdapat banyak tempat hiburan malam yang bisa kita kunjungi. Mulai dari nama-nama terkenal seperti Hard Rock Café dan Beer Club sampai klab-klab lokal yang menjamur di area tersebut. Saya pergi bersama teman sesama traveller yang baru kenal saat bertemu di lobby hotel tempat kami menginap. Satu orang dosen asal Jepang dan satu orang lagi dokter asal Selandia Baru. Sebagai sesama s